Dilihat 199
Jadi, para ahli Kitab Suci Taurat dan imam-imam kepala itu terus saja mengamat-amati Isa. Mereka mengirim mata-mata yang berlaku sebagai orang yang tulus supaya mereka dapat menjebak Dia melalui kata-kata-Nya. Dengan demikian, mereka dapat menyerahkan Dia kepada penguasa pemerintah yang berwenang. Mereka berkata kepada-Nya, “Wahai Guru, kami tahu bahwa apa yang Engkau katakan dan ajarkan semuanya benar. Engkau menerima orang tanpa pandang muka, dan Engkau mengajarkan Jalan Allah dengan jujur. Bolehkah kita membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?” Tetapi, Isa tahu bahwa mereka mempunyai maksud yang licik. Lalu, sabda-Nya kepada mereka, “Tunjukkanlah kepada-Ku sekeping uang dinar. Gambar dan cap siapakah yang ada pada dinar ini?”